Modul SBdP Tematik Kelas 2 Tema 7 dan Tema 8 PAT Tahun 2019-2020




MODUL PAT SBdP KELAS 2 TAHUN 2019-2020

TEMA 7 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4

Membedakan Bunyi Kuat dan Bunyi Lemah
Contoh bunyi kuat antara lain: bel sekolah berbunyi, kacah pecah, orang berteriak.
Contoh bunyi lemah antara lain: saat kita berjalan, berbisik-bisik, membuka buku.

Bunyi panjang dan bunyi pendek
Benda yang digetarkan dapat menghasilkan bunyi.
Bunyi lonceng terdengar lebih lama sedangkan bunyi kentongan terdengar lebih cepat.

Menggambar Imajinasi
Salah satu cara menyampaikan cerita, yaitu melalui gambar imajinasi.
Memulai menggambar imajinasi dengan membuat sketsa. Sketsa adalah gambaran awal yang digunakan untuk mengawali atau sebagai kerangka sebuah gambar utama.

Membuat Karya Tiga Dimensi
Karya tiga dimensi memiliki panjang, lebar, dan tinggi.
Contoh karya tiga dimensi adalah gentong, seni patung, vas bunga dari tanah liat.

Membuat Hiasan Gambar dari Bahan Alam
Contoh bahan alam yang dapat digunakan untuk membuat hiasan adalah tanah liat dan daun kering.
Tanah liat dapat dibuat menjadi karya tiga dimensi seperti gerabah, keramik, dan patung.

Membuat Bingkai dengan Hiasan dari Bahan Alam
Memanfaatkan sampah merupakan salah satu cara melestarikan lingkungan.
Kita dapat membuat bingkai dari bahan alam di sekitar, seperti biji-bijian, cangkang kerang, dan kulit telur. Kita dapat menempelkan bahan tersebut dengan lem.



TEMA 8 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4

Tekanan Kuat dan Lemah pada Lagu
Lagu “Kasih Ibu” diciptakan oleh Ibu Sud. Lagu ini memiliki tekanan kuat dan lemah. Tekanan kuat dinyanyikan pada ketukan pertama. Tekanan lemah dinyanyikan pada ketukan kedua.

Meniru Kegiatan Sehari-hari dalam Tari
Gerakan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan dan bisa menjadi gerakan tari, yaitu menyapu, mengepel, menjemur pakaian, mencuci piring, membersihkan debu, dan mengelap jendela. Gerakan-gerakan tersebut dapat dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri.

Menari Membentuk Pola Lantai
Agar tarian terlihat kompak dan menarik, penari harus menguasai pola lantai.
Pola lantai pada tarian, di antaranya:
1.       Pola lantai bentuk huruf “V”
2.       Pola lantai lurus ke samping
3.       Pola lantai lurus ke depan
4.       Pola lantai bentuk lingkaran

Membuat Kerajinan dari Bahan Bekas
Barang-barang bekas tidak akan memiliki manfaat jika kita tidak mengubahnya menjadi barang yang berguna kembali. Oleh karena itu, barang bekas bisa kita manfaatkan kembali agar memiliki nilai serta kegunaan.
1.       Kerajinan kulit telur atau cangkang telur
2.       Kerajinan tempat pensil dari botol air mineral bekas
3.       Kerajinan hiasan burung dengan daun pisang yang dikeringkan

Membuat Hiasan Dinding dengan Teknik Percik
Teknik percik, yaitu memercikkan warna di atas gambar. Hasilnya pada sisi-sisi gambar menimbulkan percikan warna yang indah. Teknik percik dapat menggunakan sisir dan sikat gigi. Caranya, sikat gigi yang telah dioleskan cat air kemudian dipercikkan dengan bantuk sisir ke atas kertas yang telah dibuat pola.
Langkah kegiatan membuat hiasan dinding dengan teknik percik:
1.       Letakkan daun-daun di atas kertas gambar, susun dengan rapi.
2.       Gosokkan sikat gigi bercat pada sisir di atas kertas gambar.
3.       Tunggu sampai benar-benar kering. Angkat daun-daun dari atas kertas.
4.       Hiasan dindingmu sudah jadi.

Related Posts:

Modul PPKn Tematik Kelas 2 Tema 7 dan Tema 8 PAT Tahun 2019-2020




MODUL PAT PPKn KELAS 2 TAHUN 2019-2020

TEMA 7 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4
Mengenal Ciri Khas Teman di Sekolah
Setiap orang memiliki ciri khas.
Ciri khas ada yang dapat dilihat secara langsung, yaitu ciri tubuh dan ciri fisik. Misalnya, bentuk rambut, warna kulit.
Ada juga ciri khas yang tidak terlihat secara langsung, yaitu sifat. Misalnya, rajin, jujur, dan rendah hari.

Keberagaman Agama di Sekolah
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
No
Agama
Tempat Ibadah
Hari Besar
1
Islam
Masjid
Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha
2
Kristen Protestan
Gereja
Hari Natal
3
Katolik
Gereja
Hari Natal
4
Hindu
Pura
Hari Nyepi
5
Buddha
Wihara
Hari Waisak
6
Konghucu
Kelenteng
Tahun Baru Imlek

Sikap Terhadap Keberagaman Teman di Sekolah
Di sekolah ada murid laki-laki dan ada murid perempuan.
Semua anak harus saling menghormati.
Semua anak memiliki hak belajar yang sama dan memiliki kewajiban mematuhi aturan di sekolah.

Keberagaman Suku Bangsa Teman di Sekolah
Setiap daerah di Indonesia memiliki suku bangsa yang berbeda.
Perbedaan suku bangsa tidak membuat Indonesia terpecah dengan sikap saling menghormati.
Contoh suku bangsa-suku bangsa di Indonesia
No
Pulau/ Kepulauan
Suku Bangsa
1
Jawa
Jawa, Sunda, Madura, Betawi, dan Badui
2
Sumatra
Batak, Toba, Nias, Melayu, Gayo, dan Karo
3
Kalimantan
Ngaju, Dayak, Banjar, Tidung, dan Punan
4
Sulawesi
Minahasa, Gorontalo, Mandar, Bugis, dan Toraja
5
Papua
Asmat, Dani, Kowiai, Argoni, dan Mairasi
6
Bali dan Nusa Tenggara
Bali, Sasak, Sumba, Rote, Flores, dan Sumbawa

Keberagaman Makanan dan Minuman Kesukaan Teman di Kelas
Kita harus menghargai perbedaan pendapat.
Kita tidak bisa memaksakan kesukaan kita kepada orang lain.
Walaupun berbeda, kita tetap dapat saling berbagi.

Keberagaman Tempat Wisata Kesukaan
Ada tempat wisata alam dan buatan.
Contoh tempat wisata alam, antara lain : pantai, danau, dan air terjun.
Contoh tempat wisata buatan, antara lain : kebun binatang dan museum.
Tempat wisata juga dapat digolongkan menjadi tempat wisata edukasi atau pendidikan dan rekreasi.
Contoh tempat wisata edukasi atau pendidikan, antara lain : museum dan planetarium.
Contoh tempat wisata rekreasi, antara lain : pantai dan air terjun.


TEMA 8 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4
Persatuan dalam Kegiatan Olahraga
Untuk memenangkan permainan dalam olahraga, kekompakan antarpemain dalam satu tim harus dipelihara. Kita juga harus mengembangkan sikap sportif dalam berolahraga sehingga dapat bermain dengan rukun. Sikap sportif artinya bersikap jujur dalam bermain serta menaati peraturan permainan.

Kerjasama dalam Keberagaman
Kita dapat mewujudkan persatuan dalam keberagaman ketika melakukan kerja bakti, baik di rumah maupun di sekolah. Persatuan dalam keberagaman dapat terwujud karena sikap saling menghargai, saling menghormati, saling menolong, dan saling bekerja sama.

Sikap untuk Mewujudkan Persatuan
Diantara sikap yang dapat mewujudkan persatuan antara lain:
a.       Menghargai teman,
b.      Mau bekerja sama dengan teman,
c.       Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, dan
d.      Rela berkorban untuk kepentingan bersama.

Manfaat Hidup Bersatu dalam Keberagaman di Sekolah
Antara lain:
a.       Perkerjaan terasa ringan.
b.      Pekerjaan lebih cepat selesai.
c.       Meningkatkan kerukunan dengan teman di sekolah.
jika tidak bersatu, maka akan menimbulkan perselisihan dengan teman.

Related Posts:

Modul Matematika Tematik Kelas 2 Tema 7 dan Tema 8 PAT Tahun 2019-2020



MODUL PAT MATEMATIKA KELAS 2 TAHUN 2019-2020

TEMA 7 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4
Mengenal Pecahan 1/2
Pecahan 1/2, dibaca setengah atau satu perdua.
Pecahan 1/2 juga dapat digambarkan oleh bagian yang diarsir seperti gambar berikut.


Mengenal Pecahan 1/3
Pecahan 1/3, dibaca sepertiga atau satu pertiga.
Pecahan 1/3 juga dapat digambarkan oleh bagian yang diarsir seperti gambar berikut.



Mengenal Pecahan 1/4
Pecahan 1/4, dibaca seperempat atau satu perempat
Pecahan 1/4 juga dapat digambarkan oleh bagian yang diarsir seperti gambar berikut.




TEMA 8 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4
Membaca dan Menentukan Tanda Waktu
Jarum pendek menunjuk ke angka 7.
Jarum panjang menunjuk ke angka 12.
Dibaca pukul tujuh ditulis pukul 07.00.

Tanda Waktu 24 Jam
Pada penulisan tanda waktu 24 jam tidak diperlukan lagi keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Pukul satu siang ditulis 13.00 (diperoleh dari : 1 + 12 = 13)
Pukul tiga sore ditulis 15.00 (diperoleh dari : 3 + 12 = 15)
Pukul enam petang ditulis 18.00 (diperoleh dari : 6 + 12 = 18)
Pukul dua belas malam ditulis 24.00 (diperoleh dari : 12 + 12 = 24)

Menyatakan Lama Suatu Kegiatan dalam Satuan Jam dan Menit
1 jam = 60 menit
Contoh:
Abbas dan teman-temannya sedang belajar di sekolah.
Mereka mulai mulai belajar pukul 07.00 dan selesai pukul 11.00.
Berapa jam mereka belajar?
Berapa menit mereka belajar?
Mulai pukul 07.00 รจ Selesai pukul 11.00 = Lama Kegiatan 11 – 7 = 4
Jadi lama mereka belajar 4 jam = 4 x 60 menit = 240 menit

Mengubah Satuan Hari Menjadi Minggu
1 minggu = 7 hari
Contoh :
Karena sedang lockdown virus corona, murid diliburkan selama 14 hari.
Berapa minggu libur tersebut berlangsung?
Penyelesaian:
14 hari = 14 : 7 = 2, Jadi, lama libur murid2 berlangsung selama 2 minggu.

Kesetaraan Satuan Waktu (Bulan dan Hari)
1 bulan = 30 hari
Contoh :
Cak Abdul dapat menghatamkan al-Qur’an selama 2 bulan.
Berapa hari Cak Abdul menghatamkan al-Qur’an?
Penyelesaian :
2 bulan = (2 x 30) hari = 60 hari.
Jadi, Cak Abdul dapat menghatamkan al-Qur’an selama 60 hari.

Kesetaraan Satuan Waktu (Bulan dan Tahun)
1 tahun = 12 bulan
Urutan nama-nama bulan dalam setahun adalah Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.

Kesetaraan Satuan Waktu (Hari, Minggu, Bulan, dan Tahun)
1 bulan = 4 minggu
1 tahun = 365 atau 366 hari

Related Posts:

Modul Bahasa Indonesia Tematik Kelas 2 Tema 7 dan Tema 8 PAT Tahun 2019-2020




MODUL PAT BAHASA INDONESIA KELAS 2 TAHUN 2019-2020

TEMA 7 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4

FABEL

CUPLIKAN FABEL
Juju si kera dan Jojo si jerapah sama-sama ingin mencari pohon kelapa. Juju ingin minum airnya dan Jojo ingin memakan sabutnya.
Juju langsung dengan sigap memanjat pohon itu. Sayang di tengah pohon kelapa yang dipanjat, Juju si kera terperosok. Jojo tak mau kalah berusaha. Dia mendongakkan kepala. Dengan lehernya yang panjang, dia mencoba meraih buah kelapa di atas. Namun sayang, Jojo si jerapah tidak sampai mengambil buahnya.
Dalam keadaan itu, Juju si kera seketika punya akal. Dia menaiki kepala temannya dan meminta Jojo si jerapah untuk mendongakkan kepalanya lagi. Si kera berharap dengan bekerjasama begitu, bisa meraih buah kelapa di atas.
Ide Juju ternyata berhasil. Dia berhasil memetik buah kelapa berkat kerjasama dengan temannya. Kedua sabahat itu pun bisa menikmati buah kelapa yang segar.

Pengertian Fabel
Fabel adalah cerita pendek yang menceritakan tentang hewan. Tokoh-tokoh yang ada di dalam fabel adalah berbagai jenis hewan. Cerita dalam fabel adalah cerita fiksi. Cerita fiksi artinya cerita yang dibuat berdasarkan khayalan pengarang. Diantara ciri-ciri fabel adalah memiliki pesan-pesan kebaikan di dalam ceritanya.
Unsur Intrinsik Fabel
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra. Diantaranya unsur intrinsik fabel adalah peristiwa penting yang terjadi dalam fabel serta pesan atau nasihat yang ingin disampaikan oleh fabel kepada pembaca.
Sebelum menceritakan isi fabel, sebaiknya kamu harus memahami isi fabel terlebih dahulu. Misalnya, mengetahui tokoh dan peristiwa yang terdapat dalam fabel. Pada fabel, tokoh ceritanya adalah hewan yang memiliki karakter atau sifat seperti manusia.

KATA SAPAAN
Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa atau menegur seseorang saat berbicara langsung. Diantara bentuk kata sapaan adalah nama gelar atau profesi seseorang, seperti dokter, tuan, ustadz, guru, dan tukang.

  
TEMA 8 SUBTEMA 1, 2, 3, dan 4
Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital juga digunakan saat menulis kata Tuhan dan kata ganti Tuhan.
Contoh:
Sebelum makan, kita harus berdoa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Huruf kapital digunakan juga pada awal nama diri, nama sekolah, nama tempat lahir, nama bulan, dan nama alamat rumah.
Contoh:
Nomor                 :  085733248733
Nama                    :  Abdul Basith
Tempat,               :  Gresik
Tanggal Lahir      :  1 Januari 2000
Alamat                 :  Jalan Yos Sudarso No. 30 Sambogunung Dukun Gresik

Penggunaan Tanda Titik
Pada umumnya tanda titik digunakan untuk mengakhiri kalimat.
Tanda titik juga pada penulisan waktu digunakan untuk memisahkan angka jam dan menit.
Contoh:
Pukul enam dapat ditulis pukul 06.00.

Tanda titik juga dipakai dalam singkatan nama orang,
Contoh:
A. Basith, M. Sulaiman, M. Mukri Nabawi, A. Fahmi M.

Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan.
Contoh:
Jumlah ayat dalam al-Qur’an ada 6.666 ayat.
Dibaca : Jumlah ayat dalam al-Qur’an ada enam ribu enam ratus enam puluh enam ayat.

Kalimat Tanya
Kata Tanya dalam bahasa Indonesia diantaranya terdiri atas apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana, dan berapa.
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.
NO
Kata Tanya
Informasi yang Ditanyakan
1
Di mana
Tempat berlangsungnya suatu peristiwa
2
Kapan
Waktu terjadinya sebuah peristiwa
3
Siapa
Orang atau pelaku
4
Berapa
Banyak, jumlah, atau satuan
Penulisan kalimat Tanya harus diakhiri dengan tanda tanya (?)
Contoh:
Apakah Abbas sudah membaca al-Qur’an?

Related Posts: